Senin, 09 November 2015

BANGKITLAH INDONESIA DEMI MEWUJUDKAN CIREBON MENUJU SMART CITY





BANGKITLAH INDONESIA
DEMI MEWUJUDKAN CIREBON MENUJU SMART CITY






Oleh :
Sandra Alfiani




BANGKITLAH INDONESIA
DEMI MEWUJUDKAN CIREBON MENUJU SMART CITY

Perkembangan teknologi yang semakin pintar membuat konsep smart tak hanya diterapkan pada berbagai perangkat, tetapi pada berbagai sistem atau tatanan. Salah satunya yang mencuat akhir-akhir ini adalah konsep Smart City. Konsep Smart City  kini menjadi fokus utama pemerintah negara di dunia. Konsep smart city sudah banyak diimplementasikan di negara negara kawasan Amerika, Eropa, Dan Australia. Penerapan konsep Smart City merupakan bentuk upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan negara mereka.
Penerapan konsep Smart City ini bermula, karena berkembangnya kegiatan ekonomi dan tumbuhnya sektor industri membuat kota-kota besar di seluruh dunia kini menghadapi tantangan besar. Mulai dari permasalahan urbanisasi yang tumbuh luar biasa, serta berbagai problematika yang mengikutinya, seperti kemacetan, kriminal, sampah, kesehatan, transportasi, lapangan kerja, dan lain-lain. Di sisi lain, peningkatan jumlah penduduk tidak disertai dengan ketersediaan sumber daya sehingga di perkotaan dapat ditemui kondisi kekurangan pekerjaan, kekurangan lahan dan air bersih, serta fasilitas umum yang makin terus berkurang dan jauh dari kata layak. Dengan demikian, ketersediaan sumber daya alam akan berkurang dan pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan  sumber daya alam semakin sedikit. Munculnya keinginan masyarakat untuk dapat tinggal di sebuah kota yang layak huni untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, sehingga pemerintah menyiapkan solusi pembangunan kota terangkum dalam konsep kota masa depan bernama Smart City. 
Konsep yang disebut sebagai kota pintar ini adalah konsep yang mengetengahkan sebuah tatanan kota cerdas yang bisa berperan dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Penerapan konsep Smart City, bukan hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur yang layak bagi masyarakat, namun penerapan Smart City juga mengutamakan pembentukan Smart People atau pembentukan karakter pada sumber daya manusianya sehingga menjadi manusia yang berkualitas. Selain itu, Smart City ini juga memanfaatan teknologi dan informasi untuk memaksimalkan sumber daya yang ada. Dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, diharapkan pelayanan kepada masyarakat bisa lebih efektif dan efisien. Tujuannya adalah untuk menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien. Dengan begitu, pelayanan pemerintah kepada masyarakat akan lebih maksimal. Salah satu dimensi terpenting dari Smart City adalah bahwa pemerintah suatu negara mampu memberikan pelayanan yang menggunakan teknologi terkini, dan membangun infrastruktur yang pintar, sehingga dapat memberikan pelayanan yang efektif dan mudah kepada seluruh masyarakat yang tinggal di kota tersebut.
Salah satu ciri  kota pintar adalah adanya landasan yang sama dan dapat diukur, yang tidak berdasarkan kepemilikan tetapi harus dapat saling terkoneksi. Infrastruktur ini memanfaatkan teknologi tinggi dan arsitektur yang terintegrasi sehingga dapat dengan mudah dibangun dan dipelihara pada seluruh domain pelayanan perkotaan. Hal ini merupakan pondasi dari seluruh pelayanan perkotaan dalam satu kesatuan sistem pintar yang saling terintegrasi,sehingga dapat berinteraksi secara efektif melalui sebuah pusat kontrol. Teknologi modern serta perencanaan kota yang ramah lingkungan telah menghasilkan sejumlah inovasi baru. Banyak kota besar di dunia berusaha meningkatkan keseimbangan secara berkelanjutan, yang akan menjadi daya tarik kota itu sendiri. Berbagai macam inovasi berkembang ke berbagai unsur layanan kota pintar.  Dengan demikian pemerintah Indonesia sudah selayaknya memikirkan penerapan konsep Smart City di kota kota besar yang ada di Indonesia. Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah upaya pemerintah menjadikan Cirebon menuju Smart City ?
2.      Bagaimanakah peran mayarakat sebagai faktor pendukung terwujudnya Cirebon menuju Smart City ?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan artikel ini adalah:
1.      Mengetahui upaya pemerintah menjadikan  Cirebon menuju Smart City?
2.      Mengetahui peran masyarakat sebagai faktor pendukung terwujudnya Cirebon menuju Smart City ?
Implementasi  Smart  City  adalah   agenda  utama   sebagai  respon  konseptual dan  praktis  terhadap  berbagai  masalah  perkotaan  di  dunia  yang   semakin mengkhawatirkan.  Melalui Smart  City,  tujuan-tujuan  pembangunan  perkotaan  berkelanjutan  dapat  dicapai secara sistematis dan bertahap dengan perspektif jangka panjang. Kata “Smart City”, pasti masih asing di telinga kita. Smart city di sini bisa kita artikan sebagai “Kota Pintar”, sama halnya dengan smart phone (telepon pintar) merupakan telepon gemgam yang mempunyai kemampuan tinggi dalam teknologi. Jadi pengertian “Smart City” adalah sebuah konsep kota cerdas atau pintar yang membantu masyarakat yang berada di dalamnya dengan mengelola sumber daya alam yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya. Smart City cenderung mengintegrasikan informasi di dalam kehidupan masyarakat kota. Kourtit & Nijkamp mengungkapkan bahwa Smart City telah menjadi landmark dalam perencanaan kota. Smart City merupakan hasil dari pengembangan pengetahuan yang intensif dan strategi kreatif dalam peningkatan kualitas sosial-ekonomi, ekologi, daya kompetitif kota. Kemunculan Smart City merupakan hasil dari gabungan modal sumberdaya, modal infrastruktur, modal sosial dan modal entrepreuneurial. Pemerintahan yang kuat dan dapat dipercaya disertai dengan orang-orang yang kreatif dan berpikiran terbuka akan meningkatkan produktifitas lokal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu kota.
Dari Pengertian diatas bisa disimpulkan jika Smart City adalah sebuah kota pintar yang membantu masyarakat disuatu kota untuk bisa mengelola apa yang ada disekitarnya dengan modal pengetahuan, dengan kecanggihan teknologi yang tersedia dengan sebaik mungkin dan membantu masyarakat untuk hidup lebih baik, dan nyaman akan kotanya. Terwujudnya Konsep Smart city mencangkup tiga dimensi utama yaitu :
1.      Smart People
Kemampuan masyarakat dalam berbagai hal dengan bekal ilmu dan pengalaman yang di dapatkannya, sehingga dapat mewujudkan Smart City. Dalam hal ini masyarakat dituntut untuk ikut berpartisipasi dalam kepentingan publik, menjaga pluralitas (maca) etnik maupun sosial, serta memiliki pemikiran yang open mainded.
2.      Smart Environment
Sebuah kota yang pintar adalah kota yang dapat meyelaraskan kemajuan teknoogi tanpa merusak lingkungan,  salah satu Smart City adalah tingkat polusi yang rendah sehingga bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak,bagi masyarakat dan public.
3.      Smart Living
Penataan Ruang Kota dapat di wujudkan  dengan  tersedianya fasilitas pelayanan publik yang meliputi ketersediaan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang merupakan unsur utama menjadikan masyarakat berkualitas dalam hal pendidikan, budaya, dan kesehatan sehingga dapat  terealisasikan konsep Smart City.
Cirebon  merupakan kota yang yang terletak di Provinsi Jawa Barat yang memiliki potensi alam yang melimpah khususnya dalam sektor perikanan. Cirebon yang di juluki sebagai “Kota Udang” ini sudah tidak dapat di ragukan lagi kemajuannya pada sektor perikanan, Kota Cirebon di kalangan masyarakat terkenal akan potensi Budidaya Kolam Lingkar, dan Budidaya Ikan Air Tawar. Hal ini menunjukan bahwa kota Cirebon adalah sebuah kota yang kaya akan hasil perikanan.
Pemerintah Kota Cirebon saat ini sedang fokus mengembangkan perekonomian masyarakat Cirebon di sektor perdagangan dan jasa. Selain maju dalam sektor perikanan Kota Cirebon juga kaya akan hasil alam lainnya diantarannya hasil pertanian dan peternakan. Tercatat Jeni-jenis usaha pertanian yang dilakukan di Kota Cirebon dan menghasilkan prospek yang menjanjikan bagi Kota Cirebon dan khususnya bagi masyarakat kota Cirebon, diantaranya: Bawang Merah, Cabe Merah, Jagung Manis, Jamur, Kacang Hijau, Tebu, Dan Mangga Gedong Gincu. Diantara hasil pertanian tersebut hasil pertanian yang paling menonjol yaitu bawang merah, dan mangga gedong gincu yang menembus pasar ekspor.
Selain unggul dalam sektor perikanan dan pertanian Kota Cirebon juga unggul di sektor pertenernakan. Hasil pertenakan terbesar di Cirebon di antarannya:
a.         Sapi Potong
Proses pengembangan di lakukan  di Desa Jatimerta Kecamatan Gunung Jati, Desa Ujung Semi dan Bayalangu Kidul Kecamatan gegesik, Desa Tonjong Kecamatan Waled, Desa Bunder Kecamatan Susukan.
b.         Itik atau Bebek
Proses pengembangan di lakukan  di Kecamatan Panguragan. Kapetakan, Gebang. Losari, dan Gunung Jati
c.       Ayam Ras
Prose pengembangan di lakukan di Kecamatan Karang Wareng, Talun, Gunug Jati, Gegesik dan Beber.
d.        Domba dan Kambing
Proses pengemangan di lakukan di Kecamatan Mundu, Gunung Jati, Gegesik, Sumber, Jamlang, Talun, Losari, dan Pabedilan.
Selain Sektor Pertanian dan Peternakan kota Cirebon juga memiliki salah satu hotel yang terletak di jantung kota Cirebon Barat yaitu Aston Hotel Cirebon.  Dengan berdirinya hotel ini menjadikan prospek pertumbuhan ekonomi dikota Cirebon semakin meningkat. Adanya potensi alam dari berbagai sektor yang menguntungkan, dapat menjadikan kemajuan prospek ekonomi kota Cirebon, serta dengan berdirinya Aston Hotel Cirebon, menunjukan bahwa kota Cirebon sudah selayaknya menjadi kota maju dan layak menjadi Smart City.
Dari kemajuan Kota Cirebon dalam berbagai sektor tidak ada salahnya jika pemerintah Kota Cirebon saat ini mulai berpikir untuk menerapkan Konsep Smart City di Kota Cirebon. Penerapan Konsep Smart City bertujuan agar masyarakat kota Cirebon bisa saling terhubung, sedangkan dalam pemerintah memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur kehidupan masyarakatnya dengan bantuan IT.
Selain itu penerapan Konsep Smart City juga bertujuan agar Kota Cirebon dapat terkenal di ASEAN atau bahkan di dunia internasional, dengan label “Smart City”. Untuk terwujudnya konsep Smart City di Kota Cirebon peranan pemerintah sebagai faktor pelaku atau penggerak sangat penting sehingga dapat terealisasikan konsep Smart City. Dan masyarakat juga harus memiliki peran tersendiri dalam terwujudnya konsep Smart City, yaitu berperan sebagai faktor pendukung.
Sebagai Faktor Pelaku atau penggerak pemerintah selayaknya bertindak dalam mengimplementasikan Cirebon Menuju Smart City. Upaya upaya yang dapat di lakukan diantarannya :
·           Area Free Wifi
Penyediaan fasilitas free wifi dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi  jaringan “Smartfren 4G LTE”  yang sedang menjadi jaringan koneksi internet andalan saat ini. Fasilitas ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat umum. Dengan adannya area free wifi  masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet untuk berbagai kepentingan. Selain memberikan manfaat bagi masyarakat umum area free wifi ini juga memberikan manfaat besar bagi peserta didik saat kesulitan mengerjakan tugas dari sekolah.
Dengan adanya fasilitas free wifi ini mereka dapat dengan mudah mengakses internet tanpa harus membayar. Hal itu dapat mengurangi pengeluaran orang tua  peserta didik karena mereka tidak perlu pergi ke warnet yang mengharuskan untuk membayar sehingga mereka bisa saat mengerjakan tugas dari sekolah melalui internet. Fasilitas free wifi bisa di pasang di tempat tempat umum seperti taman kota, pasar, setiap sekolah mulai dari tingkat menengah sampai perguruan tinggi, halte bus, di kantor kecamatan, balai desa, dan tempat umum lainnya.
·           Perpustakaan Daerah Keliling
Perpustakaan daerah ini tidak hanya bertempat di pusat kota seperti di sekitar alun alun kota pada umumnya, tetapi perpustakaan ini dapat di bangun di setiap desa. Namun selain di setiap desa untuk menghemat biaya pembangunan, perpustakaan ini dapat berupa mobil perpustakaan keliling. Jadi masyarakat tidak perlu jauh jauh saat ingin berkunjung ke perpustakan. Dengan fasilitas ini mereka dapat menunggu mobil perpustakaan keliling, didepan rumah mereka. Melalui mobil perpustakaan ini, masyarakat dapat meminjam buku, atau hanya sekedar membaca buku di mobil perpustakaan ini. Dengan adanya kebiasaan membaca akan menjadikan masyarakat berwawasan luas dari kegiatan membaca yang mereka lakukan. Mobil perpustakaan ini dapat di mereka temui setiap dua hari sekali di kompleks perumahan mereka dengan waktu berhenti selam 3 jam dalam sekali berhenti di suatu tempat, mobil ini juga akan keliling ke setiap desa desa agar masyarakat khususnya peserta didik dapat dengan mudah membaca buku.
Sistem peminjaman buku di mobil perpustakaan ini melalui kartu yang telah di sediakan. Jika ada oyang ingin meminjam buku mereka harus menggunakan kartu anggota perpustakaan yang telah tersedia, seperti di perpustakaan pada umumnya, dan jangka waktu peminjaman selama 1 minggu. Selain itu pengelolah mobil perpustakaan ini, menerapkan sistem peminjaman khusus, misalnya jika ingin meminjam buku tertentu yang bisannya sulit di dapatkan, dapat memesan terlebih dahulu dengan menggunakan fasilitas yang tersedia yaitu permintaan melalui via customer dengan cara sms atau menggunakan media sosial lain seperti twitter, email, dan lainnya. Penerapan sistem permintaan via customer bagi peminjam dengan cara sms atau menggunakan media sosial lain seperti twitter, email, dan lainnya, bertujuan untuk memudahkan peminjam yang ingin meminjam buku secara khusus.
Selain dapat meminjam buku secara langsung dan khusus, membaca buku, mobil perpustakaan ini juga menyediakan fasilitas free wifi. Jadi selain menambah wawasan melalui membaca buku yang telah tersedia pengunjung juga bisa menambah wawasan dengan mengakses internet melalui wifi yang di sediakan di mobil perpustakaan keliling tersebut.
·           Pembangunan Infrastuktur Ramah Lingkungan
Selain penyediaan fasilitas berbasis IT, upaya pemerintah untuk mengimplementasi konsep smart city dapat diterapkan dengan membagun infrastruktur ramah lingkungan. Pembangunan infrastruktur ini dapat berupa pembangunan lampu rambu rambu lalu lintas dengan sistem tenaga surya, sistem ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan energi listrik pada infrstuktur jalan.
Dengan adannya sistem tenaga surya dapat memperindah pemandangan di sekitar jalan dari huratan hurat kabel yang membentang sepanjang jalan yang sering kita temui. Selain lampu rambu-rambu lalu lintas dapat juga menggunakan tenaga surya pada lampu lampu penerangan di sekitar jalan raya. Selain memberikan kesan indah penerapan infrastruktur ramah lingkungan dari tenaga surya ini dapat memberikan kenyamanan tersendiri bagi mayarakat yang tinggal di sekitar jalan saat mereka ingin membangun rumah dengan dua atau tiga lantai, mereka tidak perlu pusing dengan adannya kabel kabel di sekitar mereka.
Selain dari unsur keindahan dan kenyamanan pembangunan infrastruktur semacam ini dapat mengurangi  pemakaian sumber daya alam yang ada, kerana dengan sitem tenaga surya dapat mengurangi penggunaan kabel yang secara langsung dapat menghemat sumber daya alam yang ada yaitu getah karet, dan tembaga.
·           Ruang Terbuka Hijau Berfasilitas Posjar (Pos Belajar)
Selain mempertimbangkan manfaat adanya Ruang Terbuka Hijau bagi lingkungan, khususnya agar dapat memberi kontribusi terhadap penurunan emisi karbon yang berdampak langsung pada pemanasan global. Ruang Terbuka Hijau ini juga  merupakan salah atu implementasi konsep Smart City. Pemerintah dapat mengaplikasikan Ruang Terbuka Hijau sebagai pos belajar bagi masyarakat khususnya peserta didik.
Pembangunan Ruang terbuka hijau ini dapat di bangun di setiap desa, selain itu Ruang Terbuka Hijau juga dapat berupa taman yang memiliki fasilitas gazebo yang berada di sekelilingnya yang dapat di gunakan sebagai tempat belajar atau pos belajar bagi masyarakat umum. Selain itu di taman ini dapat di pasang sebuah mading di sekitar jalan yang menghubungkan gazebo satu dengan yang lain. Dengan mading yang tersedia pengunjung dapat membaca berbagai informasi secara langsung dari yang telah tertempel pada mading.
Selain adannya gazebo, mading, pembangunan Ruang Terbuka Hijau dengan sistem taman,  juga disediakan fasilitas free wifi. jadi selain belajar kelompok di gazebo, dan membaca informasi pada mading, di sini kita juga dapat dengan mudah mengakses internet.
 Dengan begitu pembanguan Ruang Terbuka Hijau ini tidak hanya untuk memberikan kenyamanan bagi masyarkat sebagai bentuk penerapan Smart City, dan memberikan kontribusi terhadap penurunan emisi karbon untuk penurunan pemanasan global, Ruang Terbuka Hijau ini juga sebagai infrasturtur yang berbasis taman dengan multifungsi. Dan selain banyak fungsinya pembangunan Ruang Terbuka Hijau ini terjaga dengan baik karena adannya sistem monitoring secara langsung dengan pemasangan CCTV tersembunyi yang diawasi secara langsung oleh Dinas Keamanan setempat.


·           Smart Screen.
Selain pembangunan dan penyediaan fasilitas IT, penerapan konsep Smart City juga dapat di lakukan dengan membuat sesuatu penemuan baru sehingga mendatangkan nilai ekonomis dan nilai guna suatu barang yang sudah tidak terpakai. Penggunaan barang yang sudah tidak terpakai ini dapat berupa  penyediaan  platform interaktif dalam bentuk Smart Screen. 
Smart Screen ini memudahkan masyarakat dalam menyajikan berita, event dan kupon. Platform ini memanfaatkan saran telepon umum yang sudah tidak terpakai lagi, dengan cara mendaur ulang sehingga memiliki nilai guna dan nilai ekonomis lagi.
·           Mobil Penyapu Jalan (Car Sweeping Street/CSS)
Peran pemerintah dalam menerapkan konsep smart city ini dapat di aplikasikan dengan penyediaan mobil penyapu jalan. Mobil penyapu jalan ini dapat mempermudah dalam upaya membersihkan lingkungan di sekitar, atau area umum yang tersedia. Dengan mobil ini membersihkan lingkungan dari sampah, tidak lagi menggunakan tenaga manusia seutuhnya, melainkan melalui teknologi yang manusia hanya sebagai operatornya. Kendaraan ini dirancang menggunakan penghisap sampah pada bagian bawahnya seperti pada pembersih debu vaccum cleaner tetapi kendaraan ini memiliki fasilitas besar sehingga dapat menghisap sampah bukan hanya debu seperti vaccum clener biasannya. Mobil Penyapu Jalan ini juga memiliki keunikan tersendiri karena dapat berubah ukuran dengan menyesuaikan lebar jalan.
·           Layanan Eksternal Pemerintah
Untuk mengimplementasikan Cirebon menuju Smart City Pemerintah Kota Cirebon, sudah selayaknya fokus pada pengembangan pelayanan publik berbasis TIK. Upaya ini di lakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, cepat, dan lebih mudah dengan bantuan teknologi. Pelayanan publik yang dapat dikembangkan diantarannya dalam bidang pendidikan dengan aplikasi Digitschool, pemanfaatan media-media jejaring sosial (blog dan twitter) dalam memberikan informasi kepada khalayak umum.
Melalui media sosial blog pemerintah dapat menshare berbagai informasi tentang Kota Cirebon dan informasi lainnya kepada masyarakat luas. Dengan sadanya media blog atau twitter masyarakat dapat terjun langsung memberikan komentar dan saran tentang sistem pemerintahan ataupun tentang banyak hal sehingga dapat menjadikan masukkan bagi pemerintah, agar dapat menjadikan kota Cirebon menjadi lebih baik lagi. Media sosial blog yang di buat dapat di beri nama “Blogger Cirebon”  dan alamat URL link www.rebon.org  dan akun twitter dengan nama @REBON_org. Pemberian nama dengan menggunakan kata Cirebon ini dapat memberikan kesan tersendiri bagi nama masyarakat kota Cirebon.
·           Alat Informasi Keadaan Lingkungan
Tersedianya  Alat Informasi Keadaan Lingkungan dapat memberikan damapk tersendiri bagi terwujudnnya Cirebon Menuju Smart City. Alat informasi keadaan lingkungan ini dapat menginformasian keadaan lingkungan secara digital, alat ini menjadikan sumber informasi keadaan keadaan lingkungan mulai dari tingkat polusi, suhu, kelembapan, prakiraan cuaca, dan sebagainya dapat diakse secara mudah, dengan alat ini masyarakat dapat melihat kondisi lingkungan mereka secara langsung sehingga mudah dalam mengantisipasi banyaknya korban jiwa akibat bencana alam.
Secara langsung dengan adannya alat ini, dapat memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang merupakan salah satu fokus utama dalam upaya mewujudkan Cirebon Menuju Smart City. Alat ini dapat di pasang ditempatkan di tempat-tempat strategis yang menjadi pusat lalulalang masyarakat. Alat ini juga di monitoring secara khusus untuk meminimalisir kerusakan dan penyalah gunaan fungsinya.


·           Program Pelatihan
Biasanya di setiap desa terdapat organisasi karang taruna ataupun PKK. Sebagai upaya mewujudkan konsep Smart City sudah selayaknya pemerintah memperhatikan organisasi organisasi tersebut, sebagai wujud terbentuknya Smart People yang merupakan dimensi utama yang mendukung terwujudnya konsep Smart City.
Melalui organisasi yang ada kita bisa mengadakan program pelatihan dengan cara mendatangkan seorang wirausahawan sukses di indonesia.  Untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat agar masyarakat dapat membuka pemikiran dan mengembangkan inovasi baru, menambah peluang usaha baru dari program pelatihan yang diadakan. Sehingga melalui program ini dapat masyarakat dapat meningkatkan jumlah pelaku usaha. Sehingga inovasi-inovasi baru perlu diciptakan untuk mempertahankan eksistensi bisnis pelaku usaha tersebut.
Selain program pelatihan melalui program ini kita mengadakan seminar secara geratis kepada masyarakat, sehingga menjadikan masyarakat yang memiliki pengetahuan luas dan  mampu bersaing dalam ilmu pengetahuan, dan dengan terbentuknya masyarakat yang cerdas dan berdaya saing tinggi, hal tersebut dapat dengan mudah mewujudkan Smart People.

Selain peran pemerintah masyarakat sebagai faktor pendukung dalam upaya Smart City, juga sudah selayaknya ikut berperan mewujudkan konsep Smart City yang pemerintah jalankan. Upaya upaya yang dapat di lakukan diantarannya :
·           Pencegahan Wabah Penyakit
Selain maju dalam berbagai infrastuktur serta terwujudnya konsep Smart City, peran masyarakat untuk menjaga lingkungan tempat tinggal sangat lah penting dan memberikan dampak tersendiri. Peran masyarakat dalam menjaga lingkungan dapat di lakukan dengan upaya pencegahan wabah penyakit juga dapat ditimbulkan dari lingkungan tempat tinggal.  Wabah penyakit ini dapat timbul akibat kurangnya kebersihan lingkungan di sekitar kita. Misalnya, selokan yang kotor akan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri serta serangga yang dapat menimbulkan wabah penyakit, selain itu membuang sampah sembarangan hal ini juga akan berdampak pada faktor estetika suatu daerah secara langsung.
Wabah penyakit dapat dicegah melalui memberi perhatian khusus pada kebersihan selokan agar tidak menjadi tempat bekembang biaknya bakteri serta seranggga yang dapat menimbulkan wabah penyakit, dengan cara selalu membersihkannya dan memberikan peraturan untuk tidak membuang sampah diselokan. Membuang sampah pada tempatnya, dan memanfaatkan sampah an-organik yang masih dapat di daur ulang sehingga sampah tersebut tidak di buang percuma, namun dapat di kelolah menjadi barang baru yang memiliki nilai ekonomis.
Selain sampah an-organik, sampah organik juga dapat di manfaatkan kembali. Seperti sayur, buah buahan yang telah busuk dan daun daun pepohonan yang kering dapat kita manfaatkan sebagai pupuk kompos ataupun biogas. Selain itu kotoran hewan yang mengakibatkan bau menyengat jika di buang di tempat terbuka dapat kita kelolah kembali menjadi kompos dan biogas..
·           Penjadwalan Perawatan Fasilitas Ruang Terbuka Hijau
Selain pemerintah masyarakat juga harus berperan dalam menjaga infrastruktur yang telah tersedia sebagai bentuk penerapan konsep Smart City. Kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa semacam kerja bakti yang di lakukan secara berkala untuk ikut serta merawat fasilitas Ruang Terbuka Hijau yang ada di daerah masing masing. Melalui kegiatan ini secara langsung masyarakat dapat membantu petugas kebersihan yang bertugas menjaga kebersihan failitas area Ruang Terbuka hijau yang telah pemerintah sediakan. Selain melakukan kegiatan kebersihan di Ruang terbuka hijau masayarakat juga dapat berperan dalam hal monitoring keamanan dan perawatan fasilitas Ruang Terbuka Hijau secara langsung.
·           Hari Bebas Asap (Car Free Day) Pada Hari Jum’at
Kegiatan Car Free Day ini juga sudah banyak di lakukan di beberapa daerah seperti di Jakarta, sebagai salah satu program presiden untuk mengatasi kemacetan. Kegiatan Car Free Day ini juga dapat mendukung terwujudnya Smart Living yang merupakan dimensi utama konsep Smart City. Melalui kegitan ini kita dapat membantu peran pemerintah dalam mengatasi kemacetan di kota Cirebon pada musim mudik di jalur tol Palimanan-Kanci. Selain membantu upaya pemerintah dalam mengatasi kemacetan kegitan Car Free Day ini juga dapat mengurangi tingkat polusi di lingkungan kota Cirebon, sehingga menjadikan kota Cirebon kota asri dan bebas asap.
Penerapan Hari Bebas Asap (Car Free Day)  pada hari jum’at. Hal ini di karenakan hari jum’at tergolong hari yang singkat dalam melakukan aktivitas bekerja, sehingga banyak masyarakat yang berminat mengikuti kegiatan ini karena aktivitas bekerja mereka yang singkat selain itu juga mereka juga dapat berolah raga secara langsung dengan berangkat berkerja dengan mengendarai sepeda. Selain mengatasi kemacetan, mengurangi tingkat polusi kegiatan Car Free Day juga berdampak baik pada kesehatan.
Selain itu penerapan Car Free Day ini juga memberikan keringanan tersendiri pada seorang pedagang. Karena kegiatan Car Free Day memberikan pengecualian tersendiri untuk kendaraan umum, sehingga proses berdagang dapat berjalan lancar, karena pedagang tetap mendapatkan pasokan barang dagang dari daerah lain karena adanya pengecualian pada kendaraan umum. Sehingga kegitan Car Free Day ini tidak hanya menguntungkan sebelah pihak tetapi juga memperhatikan aspek kepedulian antar sesama.


KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas maka penulis mengambil beberapa kesimpulan, antara lain yaitu:
1.        Peran Pemerintah sebagai faktor penggerak sangat penting dalam usaha mewujudkan konsep Smart City, antara lain: penyediaan fasilitas area free wifi, perpustakaan daerah keliling, pembangunan infrastuktur ramah lingkungan, ruang terbuka hijau berfasilitas posjar (Pos Belajar), smart screen, mobil penyapu jalan (Car Sweeping Street/CSS), layanan eksternal pemerintah, alat informasi keadaan lingkungan, dan program pelatihan.
2.        Selain pemerintah masyarakat juga dapat berperan sebagai pendukung dalam penerapan konsep Smart City yang di usung pemerintah, antara lain : pencegahan wabah penyakit, penjadwalan perawatan fasilitas ruang terbuka hijau, dan hari bebas asap (car free day) pada hari jum’at
SARAN
       Selain upaya pemerintah menyediakan fasilitas yang berteknologi canggih, dan penyediaan infrastruktur yang berkualitas, masyarakat juga memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan penerapan konsep Smart City. Penulis berharap kepada pemerintah agar mengimplementasikan konsep Smart City di kota kota besar di Indonesia, salah satunya mewujudkan kota Cirebon menuju Smart City di masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA