Suatu
hari di desa semanding terjadi banjir , para politisi ingin mengambil hati para
rakyat dengan melakukan blusukan dan membawa bingkisan untuk para korban
banjir.
DARMAN
: Ayo kita melakukan blusukan,persiapan semua barang yang di perlukan, dan
jangan lupa ajak wartawan
POLITISI :Kapan
kita melakukan blusukan, man?
DARMAN :Malam jum’at besok,
POLITISI
2 :lalu
kapan kita panggil wartawan?
DARMAN
:Hari ini lah..., masak
tahun depan?
POLITISI
1 & 2 : Biasa aja
kelesssss,,,,,
DARMAN :
Biasa saja donkkk.... gak usah nyolott,,
Lalu, politisi pun
menelfon para wartawan untuk kegiatan blusukan tersebut.
POLITISI
1 :
Krrrrriiiiinnnnnnnngggggg,,,,,,
WARTAWAN : (Mengangkat telefon yang
berbunyi)
POLITISI
:
Hallo, apakah anda bisa ikut meliput kegiatan blusukan kami di Desa Semanding
WARTAWAN : Tergantung, hari apa?jam berapa?
POLITISI
1 :
Pada malam jum’at jam 19.30 (ba’dal isya)
WARTAWAN : Siap, pak, Tapiiiii.....
POLITISI
1 :
Haah itu masalah kecil, urusan belakangan, yang penting kamu bisa ikut
WARTAWAN : Baiklah, pak
Politisi dan
Wartawan, bersiap – siap untuk pergi melakukan blusukan, setelah beberapa menit
melakukan perjalanan tibalah para politisi di tempat tujuan, kemudian mereka
turun dari mobil dan menelusuri jalanan yang tergenang air.
DARMAN : Tempat ini sangat kotor, baunya
sangat menjijikan (Darman pun melihat sekelilingnya dengan wajah yang sinis )
WARGA
KAMPUNG 1 : Alhamdulillah, masih ada
Politisi yang perduli pada kami semua
WARGA
KAMPUNG 2 : Kira – kira apa ya yang Politisi
berikan kepada kami semua.
Kemudian Darman pun
membagikan bingkisan yang ia bawa kepada para Warga dan Darman pun memberi uang
kepada Wartawan, kemudian para Wartawan pun mengabadikan kegiatan blusukan
tersebut.
DARMAN : (Dalam hati, kenapa hanya
para Warga yang diliput, padahalkan Aku yang punya ide ini, aku harus
mengalihkan perhatian Wartawan iti dengan cara Aku harus melakukan sesuatu )
Setelah itu Darman
mengalihkan perhatian dengan cara menceburkan diri kedalam air, tetapi apa yang
ia lakukan hanya membuat dirinya sendiri sial, Warga dan Wartawan pun
berbondong – bondong untuk melihat kejadian itu, salah satu warga memanggil
Regu Penolong.
WARGA
KAMPUNG 2 : (sambil berlari-lari dan
menghela nafas), toolllooongg... Ada politisi ya hanyut dalam arus banjir.
REGU PENOLONG
1&2 : Baiklah, kami akan kesana.
WARGA
KAMPUNG 1 : Ya cepatlah.
Regu penolong pun
tiba di tempat kejadian.
REGU PENOLONG
1 : Ayo cepat, sebelum ia tewas di
tempat.
Regu penolong pun
berhasil menolongnya dan segera membawanya ke posko kesehatan.
POLITISI
2 :Hahh,, itu kan
Darman, apa yang terjadi padanya ?
POLITISI 1 : Entahlah mari kita lihat
Setelah pingsan cukup lama, akhirnya darmanpun
sadar.
DARMAN : (
Sambil garuk garuk kepala) dimana aku sekarang ?
POLITISI
1 & 2 : Di Posko Kesehatan Tadi kamu Terseret arus
Banjir
Darman melihat
sekelilingnya dan ketika ia melihat do’a tertulis didinding Darmanpun kembali
pingsan.
Pemeran :
-
Angga Mahendra (Wartawan)
-
Maya Anggraini (Politisi 2)
-
Sandra Alfiani (Regu Penolong 1)
-
Sinta Bunga .B. (Warga Kampung 1)
-
Siti Chodiroh (Darman)
-
Siti Muhalimah (Regu Penolong 2)
-
Sulistyowati (Warga Kampung 2)
-
Tutut Kumala (Politisi 1)