Senin, 26 Januari 2015

Drama berjudul "Politisi Blusukan Banjir"



Suatu hari di desa semanding terjadi banjir , para politisi ingin mengambil hati para rakyat dengan melakukan blusukan dan membawa bingkisan untuk para korban banjir.
DARMAN : Ayo kita melakukan blusukan,persiapan semua barang yang di perlukan, dan jangan lupa ajak wartawan
POLITISI                    :Kapan kita melakukan blusukan, man?
DARMAN                   :Malam jum’at besok,
POLITISI 2                 :lalu kapan kita panggil wartawan?
DARMAN                   :Hari ini lah..., masak tahun depan?
POLITISI 1 & 2            : Biasa aja kelesssss,,,,,
DARMAN                   : Biasa saja donkkk.... gak usah nyolott,,
Lalu, politisi pun menelfon para wartawan untuk kegiatan blusukan tersebut.
POLITISI 1                  : Krrrrriiiiinnnnnnnngggggg,,,,,,
WARTAWAN              : (Mengangkat telefon yang berbunyi)
POLITISI                    : Hallo, apakah anda bisa ikut meliput kegiatan blusukan kami di Desa Semanding
WARTAWAN              : Tergantung, hari apa?jam berapa?
POLITISI 1                  : Pada malam jum’at jam 19.30 (ba’dal isya)
WARTAWAN              : Siap, pak, Tapiiiii.....
POLITISI 1                  : Haah itu masalah kecil, urusan belakangan, yang penting kamu bisa ikut
WARTAWAN              : Baiklah, pak
Politisi dan Wartawan, bersiap – siap untuk pergi melakukan blusukan, setelah beberapa menit melakukan perjalanan tibalah para politisi di tempat tujuan, kemudian mereka turun dari mobil dan menelusuri jalanan yang tergenang air.
DARMAN                   : Tempat ini sangat kotor, baunya sangat menjijikan (Darman pun melihat sekelilingnya dengan wajah yang sinis )
WARGA KAMPUNG 1   : Alhamdulillah, masih ada Politisi yang perduli pada kami semua
WARGA KAMPUNG 2  : Kira – kira apa ya yang Politisi berikan kepada kami semua.
Kemudian Darman pun membagikan bingkisan yang ia bawa kepada para Warga dan Darman pun memberi uang kepada Wartawan, kemudian para Wartawan pun mengabadikan kegiatan blusukan tersebut.
DARMAN                   : (Dalam hati, kenapa hanya para Warga yang diliput, padahalkan Aku yang punya ide ini, aku harus mengalihkan perhatian Wartawan iti dengan cara Aku harus melakukan sesuatu )
Setelah itu Darman mengalihkan perhatian dengan cara menceburkan diri kedalam air, tetapi apa yang ia lakukan hanya membuat dirinya sendiri sial, Warga dan Wartawan pun berbondong – bondong untuk melihat kejadian itu, salah satu warga memanggil Regu Penolong.
WARGA KAMPUNG 2  : (sambil berlari-lari dan menghela nafas), toolllooongg... Ada politisi ya hanyut dalam arus banjir.
REGU PENOLONG 1&2  : Baiklah, kami akan kesana.
WARGA KAMPUNG 1     : Ya cepatlah.
Regu penolong pun tiba di tempat kejadian.
REGU PENOLONG 1        : Ayo cepat, sebelum ia tewas di tempat.
Regu penolong pun berhasil menolongnya dan segera membawanya ke posko kesehatan.
POLITISI 2                     :Hahh,, itu kan Darman, apa yang terjadi padanya ?
POLITISI  1                     : Entahlah mari kita lihat
 Setelah pingsan cukup lama, akhirnya darmanpun sadar.
DARMAN                        : ( Sambil garuk garuk kepala) dimana aku sekarang ?
POLITISI 1 & 2               : Di Posko Kesehatan Tadi kamu Terseret arus Banjir
Darman melihat sekelilingnya dan ketika ia melihat do’a tertulis didinding Darmanpun kembali pingsan.



Pemeran :
-          Angga Mahendra        (Wartawan)
-          Maya Anggraini          (Politisi 2)
-          Sandra Alfiani            (Regu Penolong 1)
-          Sinta Bunga .B.          (Warga Kampung 1)
-          Siti Chodiroh              (Darman)
-          Siti Muhalimah            (Regu Penolong 2)
-          Sulistyowati                (Warga Kampung 2)
-          Tutut Kumala               (Politisi 1)

Senin, 12 Januari 2015

Teks Anekdot

Teks Anekdot
Cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasannya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Selain itu teks anekdot juga dapat berisi peristiwa peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya .
NB : Partisipan dalam Teks Anekdot tidak harus orang penting.

Struktur Teks Anekdot

Abstraksi
Gambaran tentang sesuatu yang terjadi
Orientasi
Penjelasan tentang sesuatu awal ketika belum ada cerita
Kritis
Kejadinya kejanggalan atau ceerita lucu
Reaksi
Tanggapan dari partisipan
Koda
Suasana kembali seperti semula

Contoh Teks Anekdot

Tidak Menembak Pesawat Indonesia

  Saat stabilitas nasional USA sedang terganggu karena banyaknya ancaman dan serangan teroris maka setiap pesawat tempur negara-negara lain yang melintas di wilayah udara USA akan ditembak jatuh. Tetapi pemerintah USA tidak memberlakukan hal tersebut pada pesawat tempurIndonesia.
Prajurit :”Kapten, kenapa pesawat tempur Indonesia tidak ditembak jatuh?
Kapten : “Tidak ditembak pun, jatuh sendiri kok…
 Prajurit hanya menggaruk garuk kepala, dan terlihat bingung. “Kapten, kenapa bisa begitu ? Tanya prajurit. Dengan tegas  Kapten menjawab”Pengalaman adalah guru yang terbaik.” Prajurit pun terdiam dan memandang wajah sang kapten lalu tertawa terbahak bahak.
Struktur Teks Anekdot

Abstraksi
Setiap ada pesawat tempur negara negara lain yang melintas diwilayah udara USA akan ditembak jatuh
Orientasi
Pemerintah USA tidak memberlakukan hal tersebut pada pesawat tempur Indonesia
Kritis
Kapten menjawab “ Tidak ditembakpun sudah jatuh sendiri.”
Reaksi
Prajurit hanya menggaruk garuk kepala dan tlihat bingung
Koda
Prajurit bertanya “Mengapa pesawat tempur Indonesia tidak di tembak  jatuh”
 Amanat : kita tidak boleh eremehkan orang lain belum tentu sesuatu yang kita remehkan tersebut, seperti apa yang kita remehkan.